Ruang Bersalin Puskesmas PP III/b
Yang dimaksud dengan ruang bersalin merupakan suatu pelayanan yang melayani pertolongan persalinan serta perawatannya dengan menginap termasuk bayinya.
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin turun kedalam jalan lahir (Prawirohardjo, 2006)
Struktur dan Fungsi Kamar Bersalin
Kamar bersalin ideal terdiri atas kamar persiapan, kamar bersalin yang sebenarnya dan kamar observasi pasca persalinan (kamar pulih).Di samping itu dapat pula dipisahkan antara kamar untuk kasus septik dan aseptik, kamar tindakan dan non tindakan dan kamar
isolasi.Dalam hubungan dengan pengelolaan laktasi, maka adanya tiga ruang yakni kamar persiapan, kamar persalinan dan kamar observasi menduduki peran yang penting.
Kamar Persiapan
Apabila sebuah rumah sakit telah berfungsi penuh sebagai RS Sayang Bayi, maka hampir semua ibu yang masuk kamar bersalin sudah mendapat penyuluhan manajemen laktasi sejak mereka berada di poliklinik asuhan antenatal. Mereka sudah memperoleh nasihat tentang keunggulan ASI, kerugian susu formula, gizi ibu hamil yang menjamin lancarnya produksi ASI, beberapa cara perawatan payudara dan bagaimana caranya menyusui yang benar. Ibu bersalin yang seperti ini tidak menjadi masalah lagi.
Ada kalanya, kadang cukup banyak, ibu datang langsung ke kamar bersalin tanpa pernah melakukan asuhan antenatal di rumah sakit tersebut. Kalaupun mereka melakukan asuhan antenatal di tempat lain, mungkin petugas di sana juga belum memahami benar pentingnya manajemen laktasi. Ibu yang akan bersalin ini perlu mendapat penyuluhan tentang manajemen laktasi.
Untuk kepentingan ini perlu disiapkan sebuah ruang, di mana ibu hamil yang datang untuk bersalin dapat memperoleh informasi yang jelas tentang penatalaksanaan ASI.Di dalam ruang persiapan ini perlu dipasang beberapa gambar, poster, brosur dan sebagainya, untuk membantu memberi konseling tentang ASI. Di dalam kamar bersalin tidak boleh sama sekali terlihat botol susu, dot atau kempengan, apalagi reklame susu formula yang semuanya akan mengakibatkan gagalnya ibu menyusui. Dalam melakukan rangkaian tugas ini petugas tidak boleh overacting misalnya jangan melakukan konseling pada ibu yang sedang kesakitan. Berilah konseling hanya kepada ibu yang masih kooperatif, yaitu ibu yang belum dalam persalinan atau masih dalam fase laten.
Kamar Persalinan
Kamar persalinan yang sebenarnya adalah kamar untuk ibu yang sudah dalam kala 1 fase aktif atau kala 2
persalinan.Pada saat ini seorang ibu hamil berada dalam kondisi yang paling tidak menyenangkan, karena berada dalam puncak rasa sakitnya. Tidak banyak yang dapat dilakukan oleh petugas dalam hal konseling manajemen laktasi, karena sulit bagi ibu untuk diajak berkomunikasi, kecuali tentang hal-hal yang menyangkut proses persalinan. Meskipun demikian, gambar atau poster tentang cara menyusui yang baik dan benar, serta menyusui segera sesudah lahir, dapat dipasang di ruangan ini.
Kamar Pulih
Selama dua jam ibu dalam observasi kala 4, ibu ditempatkan dalam suatu kamar pulih. Bayi diletakkan di samping ibu atau dalam sebuah boks yang dapat dilihat ibu.