Laboratorium
Melayani pemeriksaan laboratorium sederhana seperti darah rutin, urin rutin, reduksi, protein urin, test kehamilan, HB, golongan darah dan BTA sputum. Khusus untuk pemeriksaan BTA sputum, di Puskesmas Pematang Panggang.III.B petugas hanya membuat preparatnya saja, sedangkan pembacaan hasilnya dilakukan oleh puskesmas lain yang telah ditunjuk. Pelayanan dilakukan setiap hari bagi pasien yang membutuhkan.
Penyelenggaraan laboratorium kesehatan di Indonesia yang banyak dikenal oleh masyarakat terutama yang diselenggarakan oleh rumah sakit dan laboratorium swasta, padahal puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama juga menyelenggarakan pelayanan laboratorium kesehatan. Tentunya pelayanan laboratorium di RS dan puskesmas berbeda baik dari segi jenis pelayanan, fasilitas, maupun SDMnya. Secara umum pelayanan laboratorium di puskesmas lebih sederhana dibandingkan dengan RS, walaupun tetap harus memperhatikan mutu pelayanan dan menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga mampu memberikan pelayanan kesehatan yang tepat, akurat, dan profesional.
Tenaga minimal pada laboratorium puskesmas adalah penanggung jawab, tenaga teknis, dan tenaga non teknis. Penanggung jawab laboratorium puskesmas adalah dokter Puskesmas atau kepala Puskesmas yang bertanggung jawab terhadap program kerja dan mutu laboratorium. Tenaga teknis adalah analis kesehatan dengan pendidikan DIII yang bertugas melaksanakan kegiatan teknis operasional dan mutu laboratorium. Tugas administrasi laboratorium diemban tenaga non teknis dengan pendidikan SMU atau yang sederajat.
Kemampuan Pemeriksaan Kemampuan pemeriksaan laboratorium di Puskesmas meliputi pemeriksaan-pemeriksaan dasar seperti:
Kimia klinik: Glukosa, Protein, Asam urat,Kolesterol total
Mikrobiologi dan Parasitologi: BTA, Diplococcus gram negatif, Trichomonas vaginalis, Candida albicans, Bacterial vaginosis, Malaria,
Imunologi: Tes kehamilan, Golongan darah, Widal, Anti HIV dan Antigen/antibody dengue.
Urinalisa: Makroskopis (Warna, Kejernihan, Bau, Volume), pH, Berat jenis, Protein, Glukosa, Bilirubin, Urobilinogen, Keton, Nitrit, Lekosit, Eritrosit dan Mikroskopik (sedimen).
Tinja: Makroskopik, Darah samar dan Mikroskopik
Metode yang dipakai tentunya berbeda dengan laboratorium di RS yang sebagian besar sudah terotomatisasi. Hematologi di puskesmas menggunakan metode manual, meskipun sekarang sudah banyak digantikan oleh alat otomatis sederhana. Pemeriksaan kimia klinik menggunakan metode semiotomatis denga fotometer dan rapid test. Untuk pemeriksaan imunologi sebagian besar menggunakan rapid test, sedangkan mikroskop digunakan untuk pemeriksaan bakteriologi, tinja, sedimen urin, dan apusan darah.
Kegiatan pemantapan mutu yang dilakukan di laboratorium puskesmas sama dengan RS, dimana dilakukan pemantapan mutu internal (PMI) dan eksternal (PME). Kegiatan PMI mencakup tahapan pra analitik, analitik, dan paska analitik, sedangkan PME diselenggarakan oleh pihak lain di luar puskesmas yaitu Kemenkes (nasional) dan BBLK (regional)